Identifikasi Potensi dan Permasalahan Desa Sukakersa


Afif Baharsyah

Pendahuluan

Desa Sukakersa terletak di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, dengan luas wilayah 1.418 ha dan terdiri dari 4 dusun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di desa serta merumuskan rekomendasi untuk pengembangan pertanian berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan data.

Metode

Langkah-langkah dalam menggunakan metode PRA:
  1. Pengumpulan Data Sekunder:
    • Mengumpulkan informasi dari Kantor Desa Sukakersa, termasuk monografi desa dan profil desa.
    • Data sekunder mencakup informasi geografi, demografi, dan potensi sumber daya alam desa.
  2. Pengumpulan Data Primer:
    • Melakukan wawancara langsung dengan kelompok tani di Desa Sukakersa.
    • Menggunakan instrumen PRA seperti peta sumber daya, transek, dan diagram Venn untuk menggambarkan potensi dan masalah.
  3. Analisis Data:
    • Menganalisis data yang diperoleh untuk mengidentifikasi komoditas unggulan, masalah yang dihadapi, serta potensi pengembangan.
  4. Perumusan Rekomendasi:
    • Berdasarkan analisis data, merumuskan rekomendasi untuk pengembangan pertanian berkelanjutan.

Hasil

1. Data Sekunder

  • Geografi: Desa Sukakersa memiliki batas wilayah dengan Kehutanan Kab Bogor di utara dan Desa Bojongasih di timur.
  • Demografi: Jumlah penduduk mencapai 7.181 orang dengan mayoritas berusia produktif (15-59 tahun) sebesar 66,53%.

2. Data Primer

  • Peta Sumberdaya: Menunjukkan lahan sawah seluas 139,18 ha dan berbagai jenis lahan lainnya seperti kebun dan hutan rakyat.
  • Komoditas Unggulan: Padi sawah, singkong, dan pepaya merupakan komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

3. Permasalahan

  • Serangan hama penggerek batang pada tanaman padi.
  • Kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah oleh petani.
  • Masalah aksesibilitas ke lahan pertanian akibat kondisi jalan yang curam.

Diskusi

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa Desa Sukakersa memiliki potensi besar dalam sektor pertanian namun juga menghadapi berbagai tantangan. Dengan menerapkan sistem tanam yang lebih efisien seperti jajar legowo dan meningkatkan pemanfaatan pekarangan, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat.

Rekomendasi

  1. Peningkatan Pendidikan Petani: Mengadakan pelatihan tentang teknik pertanian modern dan manajemen usaha tani.
  2. Pengembangan Infrastruktur: Memperbaiki akses jalan menuju lahan pertanian untuk memudahkan distribusi hasil pertanian.
  3. Pengendalian Hama: Implementasi program pengendalian hama terpadu untuk mengurangi kerugian akibat serangan hama.

Kesimpulan

Melalui pendekatan PRA, penelitian ini berhasil mengidentifikasi potensi dan permasalahan di Desa Sukakersa serta merumuskan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pertanian berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam proses ini untuk mencapai hasil yang optimal.

Detail Metode Participatory Rural Appraisal (PRA)

Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengakses dokumen resmi dari Kantor Desa Sukakersa yang mencakup:
  • Monografi desa yang memberikan gambaran umum tentang kondisi geografis dan demografis desa.
  • Profil desa yang mencakup informasi tentang batas wilayah, jarak ke pusat kecamatan dan kabupaten, serta kondisi infrastruktur.

Pengumpulan Data Primer

Data primer diperoleh melalui:
  • Wawancara langsung dengan anggota kelompok tani untuk mendapatkan informasi mengenai praktik pertanian saat ini, tantangan yang dihadapi, serta harapan mereka terhadap pengembangan pertanian.
  • Pembuatan peta sumber daya yang menggambarkan penggunaan lahan di desa, termasuk lahan sawah, kebun rakyat, hutan rakyat, dan pemukiman.

Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara:
  • Mengidentifikasi komoditas unggulan berdasarkan hasil wawancara dan peta sumber daya.
  • Menilai permasalahan yang ada berdasarkan umpan balik dari masyarakat serta data sekunder mengenai kondisi lingkungan.

Perumusan Rekomendasi

Berdasarkan analisis tersebut:
  • Rekomendasi dibuat untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal.
  • Rencana aksi disusun untuk implementasi rekomendasi tersebut dalam bentuk program pelatihan bagi petani dan perbaikan infrastruktur.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara sistematis, penelitian dapat memberikan gambaran yang jelas tentang potensi dan tantangan di Desa Sukakersa serta solusi praktis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian.


Sumber:
  1. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. (2017). Data Profil Desa Sukakersa Tahun 2017. Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
  2. Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi. (2017). Monografi Desa Sukakersa. Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.
  3. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2017). Pedoman Umum Participatory Rural Appraisal (PRA). Jakarta: Kementerian Pertanian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan Sinopsis PTT Padi Sawah

LPM DAN SINOPSIS JARWO

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) JAJAR LEGOWO